mencoba untuk bersyukur


Syukur satu kata yang mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan. Q ini tipe manusia yang susah sekali untuk bersyukur,karena sering melihat “keatas”. Suatu kali q berkenalan dengan cowok yang kini menjadi suamiq. Pertama kali datang ke rumah, dia mengajariq berbagai hal. Dari jangan mudah putus asa sampai selalu bersyukur padaNya. Hal yang paling q ingat,ketika kami keluar hang out. Prinsip kami,ketika hang out jangan sampe menghamburkan uang percuma. Tidak seperti orang awam yang menghabiskan uangnya untuk nonton,makan fast food,beli baju. Tidak ada. Minimal kami ke mall tujuannya ke toko buku. Yah,pertama siy q berpikir suamiq ini kok ya ga ada romantisnya. Tapi seiring waktu seakan ada jawaban dari keluhanq itu. q membaca sebuah ayat yang mengatakan janganlah seorang muslim mengikuti budaya orang non muslim. Jika seorang muslim mengikuti budaya itu maka dia termasuk golongan orang2 non muslim. Alhamdulillah,ada jawaban. Suamiq selalu mengajakq ke tempat2 orang yang hidupnya g seberuntung q. Suatu hari dia mengajakq ke taman bungkul surabaya. Dia bilang “liat anak itu,dia masih kecil dah jualan,kamu dengan keadaan seperti ini tetep g mau bersyukur”. Hyah…memang benar kata suamiq. Dia terus memanggil si bocah penjual “kamu g sekolah?adikmu berapa?” si bocah menjawab “sekolah,tapi kalo sore jualan buat bayar sekolah.adik saya banyak”. Terus kami membeli minuman yang dia tawarkan. Setelah bocah itu pergi,suami meneruskan ceramahnya. “hayoh…tetep g mau bersyukur,masih banyak orang yang hidupnya g seberuntung kamu,kata Allah bersyukurlah padaKu maka akan Kutambahkan nikmatKu untukmu”. Masya Allah jadi sadar q. Betapa susahnya untuk bersyukur,tapi q harus mencobanya.

2 komentar di “mencoba untuk bersyukur

Tinggalkan komentar